SELAMAT DATANG DI BLOGNYA ALFATH.JaNgAn LuPa CoMmEn Ya,,,,,,!!! Terimakasih,,Semoga Kita Semua Selalu Mendapatkan Ridho Allah SWT,,,AMIN,,,!!! دين الإسلام: Bagaimana Menundukkan Hawanafsu?

Bagaimana Menundukkan Hawanafsu?

Ferry Djajaprana 17 Januari jam 20:59 in facebook,,,


Hawa umumnya diartikan sebagai kecenderungan. Hawa nafsu merupakan keadaan kejatuhan nafs ke dalam hal-hal yang dilarang oleh Tuhan atau hal-hal negatif.
Dalam QS 23:71 menyebutkan bila kita tunduk pada desakan hawa, maka tata kehidupan manusia akan rusak.
Hal ini juga diingatkan pada QS 6:119 dan QS 4:135.
Hawa yang selalu dituruti maka akan menjadikannya sebagai Tuhan. QS 25:43
"Terangkan kepadaku tentang orang yang menjadikannya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?"

Menurut QS 79:40-41, hanya orang yang takut kepada Allah lah yang mampu menahan hawa nafsunya. Perasaan takut kepada Tuhan didahului oleh ilmu sehingga orang yang punya ilmu saja yang takut kepada Tuhan.

Dalam bahasa Psychology hawa nafsu diartikan keinginan diri, sedangkan nafsu adalah egoisme. Kecenderungan kita adalah untuk memuaskan keinginan-keinginan jasmaniah, merasa dianggap penting dsb.

Dalam pembahasan tasawuf, hawa nafsu itu memiliki kekuatan yang dibawa sejak lahir (Bahasa psychology : motive atau drive).

Dalam diri kita bersemayam tiga kekuatan hawa nafsu. Pertama, kekuatan kebinatangan (quwwah bahimiyah). Kekuatan dalam diri kita ini mendorong untuk mencari kepuasan lahiriah. Kedua, disebut kekuatan binatang buas (quwwah sabi'iyah). Kita senang menyerang orang lain, memakan hak orang lain atau membencinya. Ketiga, kekuatan setan (quwwah syaytaniyah),, ini adalah kekuatan membenarkan kejahatan yang telah dilakukan.

Selain diisi nafs, dalam tubuh manusia juga memiliki ruh, yang memiliki potensi (motive) yang berasal dari cahaya-Nya, kekuatan ini disebut (quwwah rabbaniyah). Ahli psikologi menyebutnya potensi keberagamaan, posisi ini ada pada akal sehat. Sufi menyebutnya hati nurani.
Apabila kita mengerjakan sesuai hawa nafsu maka hakikatnya kita adalah binatang secara ruhaniah, walaupun ujud fisiknya adalah manusia. Bahkan Al Quran menyebutnya lebih rendah dari binatang alasannya binatang tidak diberi akal fikiran, tetapi manusia memilikinya sementara tidak difungsikan. Apabila kita senang dengan sifat-sifat negatif seperti marah, dendam, benci, iri-hati, hasud/dengki. Bahkan bila kita membenarkan kesalahan kita maka hakikatnya kita adalah setan yang berujud manusia. Sebaliknya bila hati nurani/qolbu/akal sehat kita difungsikan dengan baik sehingga mampu mengalahkan ketiga hawa nafsu, maka kita akan dibimbing oleh hatinurani/akalsehat/qolbu untuk berjalan mendekati Allah Ta'ala.

Al Ghazali menggambarkan qolbu itu seperti cermin, sedangkan noda-noda dosa ini seperti kotoran, hawa nafsu itu seperti cermin yang kotor, sehingga bila cermin itu dibersihkan maka ruhaniyah kita menjadi transparan. Sehingga ruhani kitapun mampu mendekati Allah Taala.

Salam,
Http://ferrydjajaprana.multiply.com
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Bagaimana Menundukkan Hawanafsu?"

Posting Komentar

Copyright 2009 دين الإسلام
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates